Sreenshots WatshApp (Ist/Riyan) |
Sreenshots WatshApp (Ist/Riyan) |
Sreenshots WatshApp (Ist/Riyan) |
PALEMBANG,
SriwijayaAktual.com – Terkait kehebohan munculnya himbauan melalui seluruh
jejaring sosial seperti facebok, WatshApp dll, secara serentak dari orang yang tidak
bertanggung jawab, 16 Juni 2016, pukul 23:48 WIB, tentang himbauan larangan
organisasi internal maupun eksternal mahasiswa mengikutsertakan
Mahasiswa Baru (Maba) dalam bentuk kegiatan apapun hingga kegiatan
Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) Unsri selesai, dengan mengatasnamakan
organisasi internal kampus yakni Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa (DPM KM) Unsri, yang disinyalir menghalangi progres kegiatan
organisasi eksternal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat
Sriwijaya, Unsri. Alhadi Yansyah, yang merupakan Gubernur Mahasiswa
(Gubma) FISIP Unsri yang terpilih secara aklamasi periode 2016-2017,
angkat bicara !!!.
Saat bertemu & dikonfirmasi minta tanggapanya oleh SriwijayaAktual.com – di Palembang, Juma’t (24/6/2016) malam, Alhadi
Yansyah, mengatakan, bahwa himbauan secara serentak pada mahasiswa Unsri
tersebut oleh DPM KM Unsri , itu dinilainya hanya sebagai topeng untuk
mengiintervensi suatu kegiatan eksternal mahasiswa Islam, dalam hal ini
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dilingkungan kampus Unsri. Karena mereka
secara tidak langsung melarang generasi penerus bangsa mengupgrade
keilmuannya.
Pelaksanakan HMI pada 24-29 Juni 2016 bertempat
diluar kampus Unsri itu, tidak bersamaan dengan PK2 Unsri. “Apabila
rencana kegiatan HMI ini suatu kesalahan, dan HMI tidak memaksakan
mahasiswa baru Unsri ikut dalam kegiatan, lagian juga mahasiswa Unsri
lainya angkatan tahun yang lalu banyak, seharusnya yang melarang dari
pihak universitas, bukan mahasiswa yang notabenenya berlatar belakang
organisasi eksternal mahasiswa Islam lainya juga, dengan mencatumkan
nama organisasi internal kampus Unsri yakni DPM KM Unsri. Karena,
pencantuman nama DPM KM Unsri tersebut, bentuk fatal mencidrai
independensi mahasiswa Unsri umumnya.”Bebernya.
Himbauan berbentuk larangan , melalui grup di seluruh jejaring sosial yang tersebar serentak tersebut, dibagikan admin grup maupun oknum oleh mayoritas
mahasiswa Unsri yang tergabung pada suatu organisasi eksternal kampus,
yang menganggap penyelenggara kegiatan yakni HMI Unsri sebagai lawan
politiknya.
“Namun saat postingan himbauan tersebut dikomentari yang diketahui adalah kader HMI, maka admin grup tersebut mengahapusnya, dan beberap jam kemudian yang mungkin dianggapnya forum grup jejaring sosial tersebut sudah kondusif, maka himbauan tersebut dimunculkan atau diupdate lagi. Tetapi saat ini tampak terlihat sudah tidak berani lagi memunculkan postingan himbauan tersebut di media jejaring sosial, mungkin rasa malunya telah berfungsi.”Tuturnya Hadi sambil tertawa ngakak.
Berharap sekaligus menegaskan, kedepan
perbuatan dalam kategori murahan tersebut, tidak ulangi lagi. Marilah
kita berkompetisi atau bersaing dalam organisasi eksternal kampus di
perguruan tinggi Unsri secara sehat dan ksatria. Misalnya seperti
dengan menciptakan karya yang bermanfaat, bukannya malah saling
menjatuhkan !!!.”Geramnya Hadi. (Art).